Minggu, 22 April 2012

Perasaan Hati (Manusia Dan Tanggung Jawab)

Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekwensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda. 
  
Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan. Yang kami maksud adalah perasaan nurani kita, hati kita, yang mempunyai pengaruh besar dalam mengarahkan sikap kita menuju hal positif. Nabi bersabda: "Mintalah petunjuk pada hati (nurani)mu." 
  
Dalam wacana keislaman, tanggung jawab adalah tanggung jawab personal. Seorang muslim tidak akan dibebani tanggung jawab orang lain. Allah berfirman: "Setiap jiwa adalah barang gadai bagi apa yang ia kerjakan." Dan setiap pojok dari ruang kehidupan tidak akan lepas dari tanggung jawab. Kullukum râ'in wa kullukum mas'ûlun 'an Ro‘iyyatih..... 
  
Tanggung jawab bisa dikelompokkan dalam dua hal. Pertama, tanggung jawab individu terhadap dirinya pribadi. Dia harus bertanggung jawab terhadap akal(pikiran)nya, ilmu, raga, harta, waktu, dan kehidupannya secara umum. Rasulullah bersabda: "Bani Adam tidak akan lepas dari empat pertanyaan (pada hari kiamat nanti); Tentang umur, untuk apa ia habiskan; Tentang masa muda, bagaimana ia pergunakan; Tentang harta, dari mana ia peroleh dan untuk apa ia gunakan; Tentang ilmu, untuk apa ia amalkan." 
  
Kedua, tanggung jawab manusia kepada orang lain dan lingkungan (sosial) di mana ia hidup. Kita ketahui bersama bahwa manusia adalah makhluk yang membutuhkan orang lain dalam hidupnya untuk pengembangan dirinya. Dengan kata lain, ia mempunyai kewajiban-kewajiban moral terhadap lingkungan sosialnya. Kewajiban sangat erat kaitannya dengan eksistensi seseorang sebagai bagian dari masyarakat. Kita sadar bahwa kalau kita tidak melaksanakan tanggung jawab terhadap orang lain, tidak pantas bagi kita menuntut orang lain  untuk bertanggung jawab pada kita. Kalau kita tidak berlaku adil pada orang lain, jangan harap orang lain akan berbuat adil pada kita.

Perjuangan Menuju Kehidupan yang Lebih Baik (Manusia dan Pandangan Hidup)


Menurut saya pandangan hidup manusia itu pasti berbeda–beda, ada yang positif maupun mengarah ke arah negatif. Dalam perjuangan menuju kehidupan yang lebih sempurna, sebagai makhluk Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Manusia memerlukan nilai-nilai unsur yang akan dianutnya sebagai pandangan hidup.nilai luhur adalah tolak ukur kebaikan yang berkenan dengan hal-hal yang bersifat mendasar atau abadi dalam hidup manusia. Seperti tentang cita-cita dan tujuan yang hendak dicapai dalam hidup ini.
Pandangan hidup merupakan sikap manusia yang paling mendasar dalam menyikapi setiap hal yang terjadi dalam hidupnya, baik itu berupa masalah, tugas, tantangan dan segala yang dilakukannya manusia pasti mempunyai pandangannya masing–masing. Saya sebagai makhluk Tuhan yang beragama meyakini bahwa Tuhan itu ada, dan sangat berperan penting dalam kehidupan. Banyak hal–hal yang tidak bisa dijelaskan dengan akal sehat di dunia ini, karena memang hal tersebut tidak akan bisa kita pikirkan dengan pikiran kita yang terbatas, hal inilah yang kita sebut sebagai iman. Banyak orang yang mempertanyakan tentang kepercayaan orang lain yang tidak bisa diterima dengan akal sehatnya. Jawabannya adalah iman, karena iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Sama halnya seperti rasa sakit, cinta, dan kasih, yang kita tidak dapat mengetahui seperti apa wujudnya, dan tidak dapat kita pikirkan dengan akal sehat tetapi kita mempercayai keberadaan hal tersebut. 

Kamis, 19 April 2012

Kejujuran Awal dari Keadilan (Manusia dan Keadilan)


Dalam hidup dan kehidupan, setiap manusia dalam melakukan aktifitasnya pasti pernah menemukan perlakuan yang tidak adil atau bahkan sebaliknya, melakukan hal yang tidak adil. Dimana pada setiap diri manusia pasti terdapat dorongan atau keinginan untuk berbuat kebaikan atau kejujuran. Tetapi terkadang untuk melakukan kejujuran sangatlah tidak mudah dan selalu dihadapkan dengan masalah-masalah dan kendala yang dihadapinya tersebut yang dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti keadaan atau situasi, permasalahan teknis hingga bahkan sikap moral.
Keadilan pada dasarnya merupakan sebuah kebutuhan mutlak bagi setiap manusia dibumi ini dan tidak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan. Menurut Aristoteles, keadilan akan dapat terwujud jika hal – hal yang sama diperlakukan secara sama dan sebaliknya, hal – hal yang tidak semestinya diperlakukan tidak semestinya pula. Dimana keadilan memiliki cirri antara lain ; tidak memihak, seimbang dan melihat segalanya sesuai dengan proporsinya baik secara hak dan kewajiban dan sebanding dengan moralitas. Arti moralitas disini adalah sama antara perbuatan yang dilakukan dan ganjaran yang diterimanya. Dengan kata lain keadilan itu sendiri dapat bersifat hukum.
Dampak positif dari keadilan itu sendiri dapat menghasilkan kreativitas dan seni tingkat tinggi. Dimana seseorang mendapat perlakuan yang tidak adil maka orang tersebut akan mencoba untuk bertanya atau melalukan perlawanan “protes” dengan caranya sendiri. Dengan cara itulah yang dapat menimbulkan kreatifitas dan seni tingkat tinggi seperti demonstrasi, melukis, menulis dalam bentuk apapun hingga bahkan membalasnya dengan berdusta dan melakukan kecurangan.
Keadilan adalah pengakuan atas perbuatan yang seimbang, pengakuan secara kata dan sikap antara hak dan kewajiban. Setiap dari kita “manusia” memiliki itu “hak dan kewajiban”, dimana hak yang dituntut haruslah seimbang dengan kewajiban yang telah dilakukan sehingga terjalin harmonisasi dalam perwujudan keadilan itu sendiri.
Keadilan itu sendiri memiliki sifat yang bersebrangan dengan dusta atau kecurangan. Dimana kecurangan sangat identik dengan perbuatan yang tidak baik dan tidak jujur. Atau dengan kata lain apa yang dikatakan tidak sama dengan apa yang dilakukan.
Kecurangan pada dasarnya merupakan penyakit hati yang dapat menjadikan orang tersebut menjadi serakah, tamak, rakus, iri hati, matrealistis serta sulit untuk membedakan antara hitam dan putih lagi dan mengkesampingkan nurani dan sisi moralitas.
Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan kecurangan antara lain :
1. Faktor ekonomi, yaitu Setiap manusiaa berhak hidup layak dan membahagiakan dirinya. Terkadang untuk mewujudkan hal tersebut kita sebagai mahluk lemah, tempat salah dan dosa, sangat rentan sekali dengan hal – hal pintas dalam merealisasikan apa yang kita inginkan dan pikirkan. Menghalalkan segala cara untuk mencapai sebuah tujuan semua tanpa melihat orang lain disekelilingnya.
2. Faktor Peradaban dan Kebudayaan, yaitu sangat mempengaruhi dari sikap dan mentalitas individu yang terdapat didalamnya meski terkadang hal ini tidak selalu mutlak. Keadilan dan kecurangan merupakan sikap mental yang membutuhkan keberanian dan sportifitas. Pergeseran moral saat ini memicu terjadinya pergeseran nurani hampir pada setiapindividu didalamnya sehingga sangat sulit sekali untuk menentukan dan bahkan menegakan keadilan.
3. Teknis, Hal ini juga sangat dapat menentukan arah kebijakan bahkan keadilan itu sendiri. Terkadang untuk dapat bersikap adil, kita pun mengedepankan aspek perasaan atau kekeluargaan sehingga sangat sulit sekali untuk dilakukan. Atau bahkan mempertahankan keadilan kita sendiri harus bersikap salah dan berkata bohong agar tidak melukai perasaan orang lain. Dengan kata lian kita sebagai bangsa timur yang sangat sopan dan santun.
4. Dan lain sebagainya, Keadilan dan kecurangaan atau ketidakadilan tidak akan dapat berjalan dalam waktu bersamaan karena kedua sangat bertolak belakang dan berseberangan.

Rabu, 04 April 2012

Makan Ga' Makan Kumpul (Manusia dan Keindahan)

Keindahan adalah sifat-sifat yang merujuk kepada sesuatu yang indah di mana manusia mengekspresikan perasaan indah tersebut melalui berbagai hal yang mengandung unsur estetis yang dinilai secara umum oleh masyarakat. Keindahan dapat terdapat pada semua elemen seperti keindahan alam , Keindahan Seni Visual, Suara ataupun Keindahan Manusia. Unsur atau sifat keindahan dapat membuat manusia merasa baik , membuat atau menciptakan perasaan manusia menjadi lebih baik. Namun kebanyakan dari kita sering mengartikan keindahan sebagai sesuatu yang enak dan menyenangkan untuk dilihat dan dirasakan.

Seperti yang sudah disebutkan diatas, keindahan tidak hanya bisa dilihat tetapi juga bisa dirasakan . yang artinya keindahan bukan hanya berupa berupa benda ataupun objek yang enak dilihat. Tetapi bisa juga berupa sesuatu yang menyangkut perasaan. Contohnya adalah kebersamaan. Kebersamaan yang dirasakan manusia terhadap lingkungan disekitarnya juga bisa menimbulkan perasaan yang indah.

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Manusia membutuhkan kebersamaan dalam kehidupannya. Tuhan menciptakan manusia beraneka ragam dan berbeda-beda tingkat sosialnya. Ada yang kuat, ada yang lemah, ada yang kaya, ada yang miskin, dan seterusnya. Demikian pula Tuhan ciptakan manusia dengan keahlian dan kepandaian yang berbeda-beda pula. Semua itu adalah dalam rangka saling memberi dan saling mengambil manfaat. coba bayangkan apabila kita hidup sendiri. Rasa saling membutuhkan telah mendorong manusia untuk saling berhubungan dan saling berinteraksi antar sesama, baik kepada sahabat maupun keluarga. Dengan kebersamaan manusia bisa mendapatkan sesuatu yang dibutuhkan. Contoh kecilnya adalah sebagai berikut :
  1. Di dalam berjalannya rumah tangga, jelas tidak bisa berfikir sendiri dan merasa sendiri.
  2. Di dalam berjalannya roda pemerintahan juga tidak bisa antara yang dipimpin dengan yang memimpin saling berfikir sendiri dan merasa sendiri-sendiri.

Kedua contoh tersebut menjadi bukti bagi kita akan pentingnya saling memahami Arti Kebersamaan, dan masih banyak lagi bentuk kehidupan Komunitas manusia yang dibagun tidak berdasarkan,berlandaskan Kebersamaan, pasti berakibat dan mengakibatkan kegagalan, kehancuran bagi Komunitas tersebut.

Contoh lain dari indahnya dari kebersamaan adalah saat kita berkumpul dengan keluarga. Tentunya sangat menyenangkan jika kita bisa selalu berkumpul dan saling berbagi kepada keluarga kita. Namun bukan hanya kepada keluarga saja tapi juga kepada teman-teman dan lingkungan disekitar tanpa harus memandang suku, agama dan ras maupun latar belakang. Kesimpulanya betapa menyenangkan apabila setiap manusia bisa saling menghargai dan saling melengkapi karena itu merupakan suatu keindahan yang tidak ternilai harganya.

Akibat Perbuatan Buruk (Manusia dan Penderitaan)

A. PENDERITAAN
Pengertian penderitaan berasal dari kata derita.Kata derita berasal dari bahasa sanskerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Penderitan termasuk realiitas dunia dan manusia. Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan "resiko" hidup. Baik dalam Al Quran maupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang menguraikan tentang penderitaan yang dialami ileh manusia atau berisi peringatan bagi manusia akan adanya penderitaan. Hal itu misalnya dalam surat Al Insyiqoq:6 (q) dinyatakan "manusia ialah mahluk yang hidupnya penuh perjuangan". Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.

B.SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohkhani. Di dalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang dialami manusia di akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak yatin dan sebagainya. Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak dibaca di berbagai media masa. Dengan demikian jelaslah di satu pihak kasus siksaan, perkosaan, perampokan pembunuhan dan lain-lain meruopakan sumber keuntungan. Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan. Kebimbangan dialami oleh seorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. kesepian dialami oleh seorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam linkungan orang ramai. Seperti halnya kebimbangan, kesepian perlu cepat diatasi agar seorang jangan terus menerus merasakan penderitaan batin. Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkandapat menyebabkan seorang mengalami siksaan batin.

C.KEKALUTAN MENTAL
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiawan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersngkutan bertingkah secara kurang wajar. Penderitaan maupun siksaan yang dialami oleh manusia memang merupakan beban berat, sehingga dunia ini benar-benar merupakan neraka dalam hidupnya.

D. PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdiran bukan hannya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Apabila kita memperhatikan dan membaca riwayat hidup para pemimpin bangsa, orang-orang di dunia, sebagian dari kehidupannya dilalui dengan penderitaan dan penuh perjuangan.

E. PENDERITAAN, MEDIA MASSA DAN SENIMAN
Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana alam, bencana perang dan lain-lain. berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud suoaya semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Media massa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat.

F. PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
Apabila kita kelompokan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat di perinci sebagai berikut:

1. Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan sekitarnya. Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya juga menyebabkan penderitaan manusia.
2. Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit, siksaan atau azab dari Tuhan.

Cinta Kasih terhadap Sesama (Manusia dan Cinta Kasih)

Manusia dan cinta kasih mempunyai keterkaitan penting dalam kehidupan kita sebagai manusia bumi. Cinta kasih telah ada sejak manusia pertama diciptakan. Manusia diberikan akal pikiran serta perasaan untuk bisa berpikir baik buruknya cinta kasih, serta bisa merasakan perwujudan cinta dan kasih itu dalam kehidupan kita sehari- hari.
Sebagai makhluk yang paling sempurna yang telah diciptakan oleh tuhan tentunya manusia memiliki berbagai kemampuan dan rasa. Dan salah satu rasa yang dimiliki oleh seorang manusia yaitu rasa saling memiliki yang sering di representasikan melalui Cinta kasih.
Pengertian cinta kasih secara terpisah telah dijelaskan diatas, namun ruang lingkup cinta kasih itu sangatlah luas mencakup berbagai aspek, tujuan, dan tentunya memiliki berbagai bentuk cinta kasih. Salah satunya Cinta kasih seorang manusia dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
  1. Cinta Kasih Secara Vertikal, yaitu meliputi cinta kasih terhadap Tuhan sebagai sang pencipta termasuk juga apapun yang berhubungan langsung dengan Tuhan itu sendiri. Seperti Cinta kasih terhadap Agama, Nabi, KitabSuci, Malaikat, dan lainnya.
  2. Cinta Kasih Secara Horizontal, yaitu meliputi cinta kasih terhadap lingkungannya. seperti Cinta kasih terhadap antar sesama Manusia, Alam, Hewan dan Tumbuhan.
Menurut saya cinta kasih bersumber di dalam hati dan bukan bersumber di dalam otak, hal ini menyebabkan sering sekali cinta kasih tak selaras dengan logika yang ada. Seperti cinta kasih terhadap Tuhan, apakah seorang yang mengaku cinta terhadap tuhannya pernah bertemu langsung dengan-Nya atau berbincang dengan-Nya. Tapi manusia yang cinta terhadap tuhan-nya sangatlah patuh terhadap perintahnya bahkan dapat merelakan apapun demi tuhannya.
Tentunya hal ini bertentangan jika manusia memikirkan secara materill melalui otak. Tapi secara tidak langsung melalui perkataan tuhan yang disampaikan-Nya melalui Kitab suci, manusia dapatlah mengenal Tuhan-Nya bahkan dapat mencintai-Nya secara utuh. Hal ini yang menyebabkan banyak para ahli mengatakan bahwa Cinta Kasih itu adalah sesuatu yang abstrak.
Sedangkan Cinta kasih secara horizontal sangatlah bermanfaat dalam kehidupan sosial seorang manusia, karena cinta kasih itu adalah awal dari sumber kedamaian. Rasa Cinta kasih sering sekali membawa manusia memiliki sifat peduli, pelindung, toleransi, dan lemah lembut terhadap apa yang dicintainya.
Dapat dipastikan rasa cinta kasih ini sangatlah mempengaruhi kehidupan manusia bahkan kerap sekali membedakan antara manusia dengan mahkluk lainnya dimuka bumi ini.